Bapak Warno, demikian masyarakat akrab memanggilnya. Bapak dari
dua anak ini memanfaatkan rumahnya sebagai tempat belajar al-Qur'an untuk warga
sekitar.
Rumah dua lantai yang
berada di lereng merapi, tepatnya di Dusun Sawungan, Desa Hargobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY ini dipenuhi anak-anak untuk
belajar al-Qur'an setiap jum'at sore.
Menurutnya kegiatan yang
terpusat di rumahnya itu baru dimulai pada awal Februari 2016 untuk mewadahi
putra-putri warganya dalam belajar al-Qur'an, yang notabeni mereka bersekolah
di Sekolah Negeri.
"Sehingga anak-anak
disini mendapat tambahan pelajaran agama, khususnya pembelajaran
al-Qur'an". Jelas Warno.
Warno juga menambahkan
bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan TPA di masjid
yang tidak jauh dari rumahnya yang sudah lama fakum.
"Penyebab
kefakumannya karena posisi masjid berada di seberang jalan dan pernah terjadi
kecelakaan menimpa salah satu anak yang pergi ke TPA di masjid, sehingga warga
khawatir". Imbuhnya.
Warno berupaya
menghidupkan kembali kegiatan TPA yang sudah lama fakum. Hal itu dilakukan
dengan mensosialisakan rencananya kepada warga sekitar dan memilih tempat sebagai
pusat kegiatan di rumahnya.
Gagasannya mendapatkan
respon baik dari warganya. Iapun bersama sahabatnya yang bernama Tedy Lukmanta
segera bergerak menyambut respon warganya. Dan kegiatan resmi dimulai pada awal
Februari 2016 di rumahnya pada setiap jum'at sore. Hingga sekarang anak
didiknya sudah 35 anak.
Hari jum'at sore dipilih
karena guru yang mengajarnya sementara pada hari jum'at yang bisa, dan sebagai
tahap permulaan.
"Kalau sudah
anak-anak istiqomah maka jadwalnya akan ditambah secara bertahap." Kata
Warno.
Untuk mendukung kegiatan
itu, Ia mendatangkan guru ngaji dari luar dan mengemas kegiatannya dengan
semenarik mungkin agar anak didiknya semangat dalam belajar al-Qur'an.
"Salah satunya
dengan menyuguhkan teh hangat dan kue ringan kepada anak-anak setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung." Tutur Warno yang juga berprofesi sebagai guru
SD di kampungnya.
Tidak hanya itu,
kiprahnya juga tercium oleh lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
Jogja. Bantuan dari BMHpun didapatkannya berupa buku pembelajaran al-Qur'an.
Warno berharap agar
kegiatan yang terpusat di rumahnya itu tetap eksis, sehingga dapat bermanfaat
bagi generasi bangsa, generasi penerus perjuangan islam.
0 Komentar